SEPUTARHALAL.COM | Dalam beberapa tahun terakhir, tren konsumsi produk halal dan ramah lingkungan semakin meningkat, baik di Indonesia maupun secara global. Hal ini mencerminkan kepedulian masyarakat terhadap dua hal penting: kepatuhan terhadap syariat Islam dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan. Konsep ini dikenal dengan istilah Green Halal Products atau produk halal yang berkelanjutan.
Apa Itu Produk Halal dan Ramah Lingkungan?
Produk halal tidak hanya berarti terbebas dari unsur haram menurut syariat Islam. Lebih dari itu, konsep halalan thayyiban dalam Islam menekankan bahwa produk harus:
- Halal dari segi bahan baku dan proses produksinya
- Thayyib atau baik, yaitu sehat, bersih, dan tidak merusak lingkungan
Produk yang memenuhi kedua unsur ini biasanya menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan, seperti:
- Penggunaan bahan alami atau organik
- Pengelolaan limbah yang berkelanjutan
- Efisiensi energi dan air
- Pengemasan yang dapat didaur ulang
Dengan kata lain, produk halal dan ramah lingkungan adalah produk yang aman untuk dikonsumsi, sehat bagi tubuh, serta tidak membahayakan bumi.
Prinsip-Prinsip Ramah Lingkungan dalam Produk Halal
- Bahan Baku Organik dan Lokal
Menghindari pestisida dan bahan kimia berbahaya, serta mendukung pertanian lokal. - Proses Produksi Berkelanjutan
Menggunakan energi terbarukan, mengurangi emisi, dan menghemat air. - Pengelolaan Limbah yang Bertanggung Jawab
Limbah organik diolah kembali menjadi kompos atau sumber energi alternatif. - Kemasan Ramah Lingkungan
Menggunakan bahan biodegradable atau daur ulang seperti kardus dan kertas.
Contoh Implementasi di Berbagai Sektor
1. UMKM Makanan Halal di Indonesia
Banyak UMKM di sektor makanan dan minuman kini mulai menerapkan green practices, seperti:
- Menggunakan bahan lokal dan organik
- Menerapkan efisiensi energi di dapur produksi
- Mengelola limbah sisa produksi menjadi kompos
- Mengurangi pemakaian plastik dan menggantinya dengan kemasan ramah lingkungan
Berikut ini contoh konkret praktik UMKM dan panduan sertifikasi terkait implementasi green practices dalam produksi makanan halal yang diambil dari jurnal Al Maal, Vol. 5, No.1, Januari, 2024 yang menerapkan pendekatan Green Halal Food melalui tiga langkah utama:
a. Green Action (Aksi Hijau)
- Menghemat penggunaan energi dan air
- Memanfaatkan pencahayaan alami
- Menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang
b. Green Food (Makanan Ramah Lingkungan)
- Memilih bahan baku organik dan lokal
- Menghindari bahan sintetis dan kimia berbahaya
- Menjaga kebersihan dan kehigienisan proses produksi
c. Green Donation (Donasi Hijau)
- Menyumbangkan produk tak terjual untuk masyarakat
- Mendukung program lingkungan lokal
2. Industri Kimia dan Pengolahan Air
Contoh lain adalah PAC Liquid ICSA, produk kimia untuk pengolahan air yang telah bersertifikat halal dan ramah lingkungan. Produk ini aman untuk konsumsi manusia dan tidak mencemari lingkungan.
3. Perusahaan Halal di Malaysia
Beberapa perusahaan halal di Malaysia telah sukses mengintegrasikan sistem pengelolaan limbah berkelanjutan dan energi terbarukan, serta menekan emisi karbon untuk mendukung ekonomi hijau.
Panduan Praktis Bagi Produsen dan Konsumen
Untuk memastikan produk yang dikonsumsi benar-benar halal dan ramah lingkungan, berikut langkah-langkah yang bisa diikuti:
1. Perhatikan Sertifikasi
- Pastikan produk memiliki sertifikat halal dari lembaga resmi
- Cek juga label ramah lingkungan, seperti eco-label, SNI ISO 14001, atau label bahan organik
2. Lakukan Riset Produk
- Cari informasi tentang sumber bahan baku, pengelolaan limbah, dan efisiensi energi dalam proses produksinya
- Pilih produk dari produsen yang transparan dalam proses produksinya
3. Dukung Produsen Berkelanjutan
- Pilih produsen yang menggabungkan prinsip halal-thayyib dan green economy
- Misalnya, produsen yang memakai panel surya, bahan baku lokal, dan menerapkan daur ulang limbah
4. Dorong Integrasi Sertifikasi
- Dukung inisiatif integrasi standar halal dan lingkungan dalam satu sistem sertifikasi
- LPPOM MUI mulai mengembangkan panduan untuk sertifikasi halal yang mencakup aspek keberlanjutan
5. Tingkatkan Kesadaran Konsumen
- Jadilah konsumen cerdas dengan memilih produk yang halal dan ramah lingkungan
- Konsumen bisa mendorong produsen untuk terus meningkatkan standar keberlanjutan
Halal dan Ekonomi Sirkular: Masa Depan Industri Hijau
Industri halal juga dapat mendukung ekonomi hijau dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular, antara lain:
- Mengolah limbah organik menjadi pupuk atau biomassa
- Menggunakan kemasan yang mudah terurai
- Mendaur ulang bahan sisa produksi
- Mengoptimalkan rantai pasok halal dengan prinsip green supply chain
Dengan cara ini, produksi halal tidak hanya memenuhi syariat, tetapi juga meminimalisir dampak lingkungan dan membantu menjaga ketersediaan sumber daya alam jangka panjang.
Penggabungan antara prinsip halal dan ramah lingkungan merupakan langkah strategis menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Produk halal yang diproduksi dengan memperhatikan aspek lingkungan tidak hanya menyehatkan dan berkah, tapi juga mendukung pelestarian bumi yang kita tinggali bersama.
Baik produsen maupun konsumen memiliki peran penting dalam mendorong transformasi industri ke arah yang lebih hijau. Dengan memilih produk yang halalan thayyiban, Anda tidak hanya mengikuti tuntunan agama, tetapi juga ikut serta dalam gerakan global menjaga bumi. []